Alhamdulillah yah, blog baru, sesuatu banget *dengan bangga bilang "aku lahir"* Nah, disini juga mau cerita tentang proses kelahiranku "yg janggal" *terharu*:
Pada suatu malam (tidak tau purnama keberapa di tahun itu), tepatnya pada malam tanggal 21 September 1989 (nah aku gak tau wetonku apa *sambil buka primbon*. tp btw, aku mau ultah lho! gak ada yg nanyain aku mau hadiah apa? yasudahlah *menunduk lesu* *kecewa*), ibuku sudah mengandungku 1 tahun lebih (enak aja, emang gajah?! 9bulanan lah ya) dan sudah menunjukkan tanda-tanda aku gerah, pengen cepat keluar. Ibuku dibawa dengan andong lalu duduk disamping pak kusir yg sedang bekerja, enggaklah, pakai... (ntah apa) di RS Negri di Jogja (gak enak mau sebut nama, tp okelah inisial aja. inisialnya RS dr. Sardjito *woy! itu bukan inisial*). Kata seorang saksi yg kebetulan di KTP, eh TKP, yaitu ibuku sendiri (lah, dia mah peran utama, gak pakai model pengganti), aku mau lahir berbarengan pertandingan bola yg disiarin di tipi. Jadi katanya, dokter yg menangani ibuku mendadak GALAU, karena dia bimbang, pengen nonton bola tapi harus melaksanakan kewajiban melayani pasien. Tapi karena ibuku pasien ASKES (diskriminatif nyata, sampai sekarang, red) jadi sang dokterpun menangani setangah hati (separuh jiwa gitu, setengah jiwanya ada di pertandingan bola). Dokter itu rela (atau terpaksa ya? ntah) naik turun tangga tuk melihat bola di lantai atas dan menangani ibuku di lantai bawah. Nah, pas pertandingan baru krusial, tejadi kemelut di depan gawang, di lantai bawahpun terjadi kemelut di atas ranjang., sang dokterpun memilih naik dan menonton pertandingan bola. Suara komentatornya (mungkin mereka Jon Campion dan Jim Beglin *emang PES?*) mendadak heboh. Dan berbarengan dengan terjadinya gol, maka keluarlah kakiku (goooolll!!! *kakiku keluar dari persembunyiannya*). Anjirr... kebetulan apa ini? bisa gitu ya? ntah. Maka dari itu, lahirku tsungtsang *namanya cina abisss* (bukan tsangtsung di Mortal Kombat loh ya).
FYI, lahir normal itu yg keluar kepalanya dulu. kalo selain kepala itu disebut tsungtsang. ntah itu yg menamakan orang perantauan cina ato jawa yg sok cina (cina jawa)
Nah, gak cuma itu aja kejanggalannya *matih* (berarti aku janggal sejak lahir?) *nangis di pojokan kamar*, waktu ibuku mau menyusui, suster salah mengambil bayi. Ibuku ngerasa yg dia susui beda, warna kulitnya lebih terang (aku gak bilang aku lebih gelap lho *jangan bayangin aku yg sekarang!* *plis*). Dan ternyata benar, setelah dicek, di halo-haloin di pusat informasi sekaten, stasiun, terminal, bandara *enggaklah*, ternyata itu benar, bukan aku. Lalu, aku ini anak siapa? siapa orang tuaku? siapa yg disusui ibuku? jadi aku saudara sepersusuan dengannya? siapa dia? siapa orang tuanya? *nangis pindah di bawah tangga*.
Note: bagi yg menemukan saudara sepersusuan saya. harap menghubungi kantor hansip terdekat atau titipkan di orang yg sedang ronda di RT Anda! Ciri-cirinya: kulit "agak" lebih terang daripada saya *jujur gak suka nulis ini*, belum bisa bicara, belum bisa jalan, hanya memakai popok dan selimut (mohon maklum, itu ciri-ciri yg disebutin ibuku)
NB: sebelum lahir dan dinyatakan cowok "tulen" (maaf, tidak bisa saya sertakan fotonya :)), di bulan-bulan awal aku bersembunyi, bayi ibuku dalam hasil USG dinyatakan cewek *sambil liat yg bersembunyi dalam celana* (tp USG itu makanan apa ya? ntah)
*nangis pindah di masjid pakai mic* *biar semua orang tau, biar gaduh* baru jadi bayi yg bersembunyi aja janggal jenis kelaminnya, belum lagi janggal proses lahirannya, nah, makin janggal siapa aku sebenarnya? siapa orangtuaku? dimana tempat tinggalku seharusnya? #prayforme #bayiygtertukar #tamat
jangan2 anak kandung ibumu emang cewe kak kaya hasil USGnya, trus kamu anak yang tertukar. coba coba tes DNA gih. >,< #ngomporin
ReplyDelete